istiqomah di dalam keislamannya

Meneladani Kisah Hidup Sahabat Bilal Bin Rabah

syabab.com – Bilal bin Rabah merupakan seorang budak kulit hitam berasal dari Habsyah (Ethiopia) yang memeluk Islam ketika masih diperbudak. Ia termasuk dalam daftar hamba terbaik Allah SWT yang juga salah seorang sahabat tercinta Muhammad SAW. Bilal bin Rabah memiliki berbagai keutamaan yang belum diketahui oleh banyak orang. Dimana keutamaan tersebut sangat perlu untuk diteladani oleh umat Islam. Berikut beberapa teladan yang dapat diambil dari kisah hidup Bilal sang sahabat Rasulullah.

Teladan Dari Kisah Hidup Bilal Bin Rabah Sang Sahabat Rasulullah SAW

  1. Memiliki Iman yang Kuat

Dikisahkan salah seorang sahabat Nabi ini memeluk Islam ketika ia masih menjadi budak. Yang mana hal tersebut membuat ia terus menerus disiksa oleh tuannya, bahkan ia dipaksa agar meninggalkan agama Islam dan kembali menjadi kafir.

bilal bin rabah memiliki iman yang kuat

Tuannya bahkan melakukan berbagai tindakan untuk menyakitinya agar ia luluh dan menuruti perintah untuk meninggalkan Islam. Namun dibawah siksaan tersebut, ia tetap teguh dan istiqomah pada imannya dan tetap menjadi pemeluk Islam.

  1. Mengabdi Sepanjang Hidup

Setelah hijrah dari Habsyah ke Madinah, Bilal tinggal serumah dengan Abu Bakar dan Amin bin Fath. Ia mengabdikan diri sepanjang hidupnya kepada Nabi Muhammad dengan cara menjadi pengikut dan pelindung setia, serta selalu berjuang mengikuti peperangan melawan kafir. Ia juga mengikuti perang Badar dan menyaksikan secara langsung bagaimana kebesaran Allah menolong umat Islam dengan menurunkan bala tentara Nya.

  1. Ahli Wudhu

Diceritakan Bilal pernah berkata kepada Nabi, “Ya Rasulullah, setiap kali aku berhadas aku langsung berwudhu dan salat sunnah dua rokaatkemudian Rasulullah menjawabYa, dengan begitu kamu mendahului aku.” (Hadis Riwayat Buhkari). Dimana dari hadis tersebut dapat dijelaskan bahwa kebiasaan Bilal menyucikan diri dengan menjadi ahli wudhu membuat derajatnya terus meningkat di mata Allah.

Baca Juga : Tips Untuk Belajar Bahasa Arab

  1. Muadzin Pertama dalam Islam

Pada sebuah hadis diceritakan bahwa Rasulullah bersabda pernah mendengar suara Bilal di surga. Hingga ketika Allah memberi wahyu kepada Muhammad SAW untuk mengumandangkan adzan setiap waktu shalat wajib, orang yang diminta untuk Adzan oleh Nabi adalah Bilal karena ia memiliki suara yang sangat merdu, indah, serta lantang. Keutamaan dari adzan membuka hati Bilal sehingga ia pun mengumandangkan adzan untuk pertama kalinya.

  1. Rendah Hati

Sang sahabat Nabi ini memiliki kulit hitam sejak ia kecil. Sehingga sedari kecil hingga dewasa dan memeluk agama Islam, ia selalu dihina oleh orang orang kafir yang membencinya karena memeluk agama Islam. Ia selalu dihina dan dimaki, namun Rasulullah tidak pernah memandang seseorang dari fisiknya. Bilal kemudian menjadi salah satu sahabat kesayangan Nabi, tetapi ia tetap rendah hati dihadapan sahabat Nabi yang lain dan umat islam di masa itu.

  1. Sangat Menyayangi Rasulullah

Sejak Nabi Muhammad wafat, Bilal hanya mampu mengumandangkan adzan hingga kalimat “Ashadu anna muhammadan rosulullah” dimana memiliki arti “aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah”. Setelah itu ia akan menangis tersedu sedu karena rasa rindunya terhadap Nabi. Hal tersebut membuktikan betapa rasa sayang Bilal kepada sang sahabat. Sejak saat itu, adzan pun digantikan oleh sahabat Nabi yang lain.

  1. Istiqomah

Allah menyukai amal yang konsisten dan terus menerus dilakukan meskipun kecil. Dimana hal tersebutlah yang dimiliki oleh Bilal, ia memiliki keistimewaan dibandingkan dengan sahabat Nabi lainnya.

istiqomah di dalam keislamannya

Salah satu keistimewaan tersebut adalah kebiasaan Bilal dalam berwudhu serta sifat istiqomah dalam menjaga kesucian, meskipun terhadap hal sepele. Hal tersebut yang membawa Bilal ke surga karena keteguhan hati beserta istiqomah terhadap imannya.

  1. Disayangi Oleh Para Sahabat Rasulullah

Setelah Rasulullah wafat, Bilal memutuskan hijrah ke Damaskus. Kemudian ia dikunjungi oleh Umar setelah terpisah cukup lama, karena ia merindukan Bilal. Bahkan sejumlah sahabat juga turut ikut menemui Bilal. Bahkan di kesempatan tersebut para sahabat mendesak Bilal agar mau mengumandangkan adzan, karena begitu rindu dengan keindahan suaranya. Bilal pun bersedia, ketika ia mengumandangkan adzan para sahabat pun menangis mengingat masa bersama Nabi dan Bilal.

  1. Membuktikan Kesungguhan Imannya

Rasulullah pernah bersabda, “Tidak beriman salah seorang dari kamu sehingga aku lebih dicintainya daripada bapaknya atau anaknya atau seluruh manusia” (Hadis Riwayat Bukhari). Dimana hadis tersebut muncul setelah Nabi melihat perjuangan Bilal dalam memeluk Islam dan memperjuangkan Islam menjadi agama, hingga ia mencintai agama Allah dan para Rasul Nya jauh dari Bilal mencintai dirinya sendiri. Hal tersebut membuktikan betapa Bilal menunjukkan kesungguhan akan imannya.

Itulah beberapa teladan yang dapat diambil dari sosok sahabat tersayang Rasulullah, Bilal bin Rabah seorang muadzin pertama dalam sejarah Islam. Segala kebaikan dan kesederhanaan yang dimiliki, serta keteguhan dan selalu istiqomah menjadikan Bilal mendapatkan jaminan surga dari Allah SWT. Semoga dengan membaca ulasan ini, seluruh umat Islam dapat meneladani sikap sahabat yang disayangi Nabi tersebut.