mengenal walisongo

Mengenal Tokoh-Tokoh Walisongo 

syabab.com – Walisongo merupakan istilah untuk menandakan para wali Sembilan orang. Di dalam Bahasa Jawa sendiri, songo itu adalah Sembilan. Angka sembilan menurut orang Jawa, sebelum atau setelah Islam masuk ke Indonesia, sembilan sering dihubung-hubungkan oleh nilai mistik serta sebagai sebuah simbol keberuntungan.

Masuk nya Islam Ke Jawa Lewat Para Wali

Sesuai pernyataan dari Kanul Ulum di era Sultan Muhammad menjabat di kerajaan Turki, dia memantau perkembangan ajaran agama Islam ke pedagang yang datang dari Gujarat India. Karena merekalah, Sultan memperoleh kabar bahwasannya di Pulau Jawa ditemukan dua kerajaan Hindu, yakni Pajajaran dan Majapahit.

Di antara mereka juga ada yang beragama Islam namun tidak banyak, karena hanya mereka yang menikah antara pedagang Gujarat dan penduduk asli pribumi yang tinggalnya di kota-kota memiliki pelabuhan.

Keterangan ini sama seperti pernyataan dari Raffles, Kebanyakan mereka yang berlatar belakang orang Arab merupakan para pedagang, namun sebagian besar diantaranya adalah ulama atau dan pemuka agama. Pelabuhan utama untuk mereka bersandar yakni Gresik, menjadi lokasi pertama ajaran Islam masuk Pulau Jawa.

Mereka yang datang sudah tidak berdarah asli Arab, sebab keturunan mereka telah bercampur dengan keturunan penduduk pribumi. Akhirnya membuat Sultan mengirimkan sebuah Surat ke para pembesar agama Islam yang ada di timur tengah dan Afrika utara yang berisikan permintaan supaya pemuka agama yang memiliki karomah mau untuk pergi ke Pulau Jawa. Lalu, terkumpul lah ke-9 ulama yang memiliki ilmu tinggi dan memiliki karomah.

Tokoh Walisongo Beserta Lokasi Penyebarannya

1.       Sunan Gresik

Beberapa media mengatakan bahwa saat kedatangan Syekh Maulana atau Sunan Gresik ini turut menyertakan sahabatnya. Wilayah pertama yang mereka tuju ialah Desa Sembalo, saat ini sudah menjadi Desa Leran, Kecamatan Manyar, yakni sekitar 9 km utaranya Kota Gresik. Beliau mulai melakukan penyebaran agama Islam di timur Pulau Jawa dengan membangun sebuah Masjid pertama yang ada di Pasucinan, Manyar.

2.       Sunan Ampel

Ali Rahmatullah alias Raden Rahmat alias Sunan Ampel adalah orang yang berasal desa Champa yang merupakan wilayah negara Vietnam dan dekat dengan Kamboja. Ketika beliau sampai di Gresik, dia melanjutkan perjalanannya menuju Majapahit, yang dimana beliau langsung diterima kehadirannya oleh Raja serta para saudara Raja dan Putri Campa.

mengenal walisongo

Walaupun Raja tersebut menolak untuk masuk Islam, akan tetapi dia sangat hormat dengan karakter yang ada pada Raden Rahmat. Hal tersebut Raja buktikan dengan menyiapkannya 300 keluarga serta membangun sebuah pemukiman penduduk di Ampel, letaknya di wilayah pinggiran Kota Surabaya.

Lalu, disini lah beliau diizinkan untuk melakukan berbagai macam aktivitas keagamaan dengan bebas serta juga diperbolehkan berdakwah ke penduduk yang memang mau menerimanya.

Baca Juga : Rekomendasi 5 Spot Wisata Religi di Jakarta

3.       Sunan Giri

Raden Paku yang merupakan Sunan Giri. Setelah beliau wafat, diketahui ia merupakan salah satu murid sekaligus seorang menantu dari Sunan Ampel serta pendiri kerajaan bernama Giri Kedaton. Beliau mendirikan Giri Kedaton untuk dijadikan sebagai pusat menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa, dan jangkauannya sampai Lombok, Sulawesi, Maluku, Kalimantan dan Madura.

4.       Sunan Gunung Jati

Sunan berikut ini memiliki nama Syarif Hidayatullah merupakan seorang tokoh penyebaran Islam di wilayah Jawa Barat serta pendiri kerajaan pertama di Kota Cirebon

5.       Sunan Bonang

Maulana Makdum atau Raden Makhdum nama dari Sunan Bonang itu sendiri. Sunan Bonang merupakan anak dari Sunan Ampel dari Nyi Ageng Manila, serta putri dari Arya Tuban

6.       Sunan Drajat

Sunan satu ini merupakan anak bungsu dari Sunan Ampel, dan lahir dari pernikahannya oleh Dewi Condrowati atau Nyi Ageng Manila. Beliau tumbuh wilayah Ampel Denta, Kota Surabaya. Ketika mulai dewasa Sunan Drajat disuruh ayahnya untuk melakukan dakwah di wilayah pesisir Gresik, letaknya di Sidayu, Kabupaten Lamongan.

7.       Sunan Kudus

Ja’far Shadiq alias Sunan Kudus adalah anak dari Sunan Ngudung, lahir dari pernikahannya dengan wanita bernama Syarifah yang juga merupakan cucu dari Sunan Ampel. Akan tetapi menurut sumber-sumber lain, Sunan kudus bukan orang yang asli dari Kudus, tapi putra dari Sunan Ngudung dari kota Demak

8.       Sunan Kalijaga

Raden Seco atau Sunan Kalijogo, dia menikahi gadis bernama Dewi Retno Dumila. Ketika sudah dewasa, beliau meneruskan pendidikan ke pesantren yang diurus oleh Sunan Ampel, setelah dari sana dia memperoleh gelar yakni Raden Mas Sahid.

9.       Sunan Muria

Terakhir adalah Sunan Muria yang merupakan anak dari Sunan Kalijogo. Beliau bernama Raden Umar Said, sama halnya dengan ayahnya. Ketika berdakwa Sunan Muria memakai metode budaya, pewayangan, pendekatan kultur dan kompromistis.

Berkat semua dakwah dari wali yang ada, Agama Islam berhasil tersebar luas di Pulau Jawa. Hasilnya bisa kita lihat sendiri yang dimana sekarang kebanyakan orang Jawa menganut agama Islam dan seluruh Indonesia sekarang sudah didominasi oleh agama Islam itu sendiri.