investasi dengan kaidah halal

Sekilas Hukum Investasi Dalam Islam

syabab.com – Zaman sekarang cukup mudah kita menemukan janji investasi tanpa resiko. Sederhananya, investasi tanpa resiko seringkali menjanjikan hasil yang cukup besar dan investor tidak perlu menanggung resiko besar.

Sekilas pandang, jenis investasi semacam itu tentu saja sangat menggiurkan. Walaupun dalam kacamata Islam ada resiko yang harus ditanggung oleh pengusaha. Misalnya begini: siapa yang bisa menjamin bahwa pengusaha akan tetap membayar keuntungan walau usahanya sedang mengalami kerugian.

Tapi apakah dengan begitu Islam mengharamkan investasi?

Pandangan Islam Terhadap Investasi

Islam mengenal konsep infaq. Yang berarti seorang muslim membelanjakan harta dan mengalokasikan uangnya ke jalan kebaikan.

Tentu saja ada banyak jalan kebaikan yang bisa ditempuh. Kalau Anda, misalnya, membelanjakan uang untuk menafkahi keluarga, itu termasuk metode mengalokasikan uang untuk jalan kebaikan.

Atau bila Anda memiliki banyak tanah dan menyumbangkannya untuk pembangunan masjid, maka itu termasuk membelanjakan harta di jalan kebaikan.

investasi dalam pandangan islam

Secara umum, investasi di dalam Islam sangat diperbolehkan. Namun cara kerja dan metodenya harus sesuai dengan hukum dan syariat Islam.

Hukum Islam yang mengatur investasi mewajibkan pemilik dan penerima modal menerapkan prinsip bagi rugi dan bagi hasil. Dengan kata lain, harus tidak ada pihak yang dirugikan dalam sistem investasi bernafaskan Islam.

Berdasarkan kaidah-kaidah tersebut, prinsip investasi sesuai syariah Islam dibagi ke dalam poin berikut:

  1. Adil dan Keridhoan dari Kedua Belah Pihak

Perjanjian investasi dan pelaksanaannya mesti memenuhi prinsip keadilan. Adil yang dimaksud disini berarti mesti dilaksanakan ketika distribusi pendapatan dilakukan. Artinya, baik investor maupun pengusaha tidak mendzalimi satu sama lain. Kedua belah pihak mesti melakukannya berdasarkan keikhlasan.

Baik investor maupun pengusaha dalam hal ini bertindak dalam kesepakatan, bahwa keduanya melakukan bisnis dimana prinsip utamanya adalah saling membantu. Dengan demikian tidak ada salah satu diantaranya yang menjadi penjamin. Modal datang dari kedua belah pihak, dan umumnya disebut musyarakah.

  1. Manfaatnya Terlihat

Dalam kegiatan investasi berlandaskan hukum Islam, prinsipnya adalah bagaimana memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, baik untuk investor maupun untuk pengusaha. Bagi pengusaha atau penerima modal, dia dan investor harus memperoleh keuntungan yang sesuai dengan kesepakatan.

Sedangkan bagi investor, dia juga harus bisa mendapatkan keuntungan yang membawa keberkahan. Selain itu perjanjian bisnis investasi antara kedua belah pihak juga harus bisa dirasakan oleh banyak orang.

Baca Juga : Sayyidah Aisyah Dalam Sebuah Lagu Religi

  1. Memenuhi Kaidah Halal

‘Halal’ adalah syarat mutlak dalam hukum Islam dan tidak bisa ditawar. Seorang investor yang akan bekerjasama dengan pengusaha mesti tahu pasti bahwa bisnis yang akan mereka jalankan bergerak dalam bidang usaha yang halal.

Jadi sangat terlarang bagi pebisnis yang membawa nama Islam untuk merambah sektor bisnis yang dihukumi haram, misalnya seperti narkoba maupun penjualan produk alkohol.

investasi dengan kaidah halal

Selain memperhatikan bidang bisnis yang akan dijalankan, sebuah investasi bisa dibilang halal bila tujuannya untuk kebaikan atau memberi kebaikan untuk orang lain. Sebaliknya, bisnis akan jadi haram bila investasi dijalankan untuk tujuan buruk.

Lalu terakhir, investasi yang sumbernya berasal dari harta halal juga lebih baik. Selain itu, kehalalan harta juga bisa dilihat dari cara mendapatkannya, serta penggunaannya yang jauh dari hal-hal haram.

  1. Dijalankan Sesuai Syariah Islam

Prinsip syariah Islam yang dimaksud di sini adalah: investasi yang tidak ada unsur judi, riba, maupun penipuan. Selain itu investasi juga mesti dilakukan setransparan mungkin. Dengan mengedepankan prinsip transparan, diharapkan bisnis yang dijalankan nantinya tidak melanggar kaidah-kaidah agama.

Jenis-Jenis Investasi Syariah untuk Dipertimbangkan

Itulah empat kaidah yang mesti dipertimbangkan betul ketika seseorang ingin memakai hartanya untuk berinvestasi di jalan Islam.

Pertanyaannya, jenis investasi syariah macam apa yang bisa dipertimbangkan di Indonesia?

Reksa Dana Syariah

Cara kerjanya sama saja seperti produk reksa dana reguler.

reksadana syariah

Namun dalam prinsip reksa dana syariah, tentu saja instrumen investasi yang digunakan mestinya sesuai dengan prinsip syariah.

Investasi Emas Syariah

Kalau ingin mencari jenis investasi yang sudah jelas halal dan sesuai syariat Islam, emas lah jawabannya. Di masa ini investasi emas mudah dilakukan, antara lain dengan cara digital. Seorang muslim yang berminat berinvestasi di bidang emas bisa memilih untuk menanamkan uangnya di jenis investasi emas yang barangnya benar-benar ada, serta bukan termasuk dalam skema ponzi.

Untuk memastikannya, Anda bisa mencari tahu apakah perusahaan investasi yang menjual investasi emas bekerjasama dengan PT Pegadaian. Jika ya, maka bisa dipastikan aman.

Deposito Syariah

Instrumen investasi satu ini merupakan jenis paling umum yang mudah ditemukan di berbagai bank syariah yang beroperasi di Indonesia. Prinsipnya adalah produk tabungan berjangka yang pengelolaannya dikerjakan dengan cara-cara syariah.

Selain itu ada juga bentuk-bentuk investasi lain yang bisa saja memenuhi kaidah-kaidah halal dan bersyariah. Carilah info sebanyak-banyaknya sebelum Anda memutuskan untuk menjatuhkan pilihan pada satu jenis instrumen investasi.