syabab.com – Synchronize Fest 2024 mencatat sejarah baru dalam dunia musik Indonesia. Festival yang dikenal sebagai panggung lintas genre dan generasi ini menghadirkan Haddad Alwi, seorang musisi religi, untuk membawakan shalawat di tengah kerumunan penonton dengan latar belakang yang sangat beragam. Penampilan Haddad Alwi menjadi bukti bahwa seni dapat menjadi jembatan untuk menyatukan perbedaan, terutama di tengah keragaman budaya dan keyakinan.
Sebagai salah satu ikon musik religi di Indonesia, Haddad Alwi telah dikenal luas lewat karya-karyanya yang mengangkat pesan-pesan cinta, kedamaian, dan spiritualitas. Di Synchronize Fest, ia membawa suasana baru yang tidak hanya menenangkan tetapi juga menggugah. Diiringi musik yang memadukan nuansa tradisional dan modern, Haddad Alwi berhasil menyentuh hati para penonton dengan lantunan shalawat yang mendalam.
Di atas panggung, Haddad membuka penampilannya dengan sapaan hangat kepada ribuan penonton yang memenuhi area festival. Ia kemudian melantunkan “Ya Nabi Salam Alaika,” sebuah shalawat yang sarat makna. Suara merdu Haddad yang berpadu dengan aransemen musik akustik menciptakan atmosfer syahdu. Banyak penonton terlihat ikut bernyanyi, bahkan beberapa menutup mata dan larut dalam suasana.
Yang menarik, penampilan Haddad tidak hanya diikuti oleh mereka yang mungkin sudah akrab dengan musik religi. Banyak penonton dari latar belakang budaya dan keyakinan yang berbeda terlihat ikut menikmati pertunjukan. Ini membuktikan bahwa pesan universal dalam musik Haddad Alwi—cinta, penghormatan, dan perdamaian—dapat diterima oleh siapa saja.
“Musik adalah bahasa universal. Melalui shalawat, saya ingin menyampaikan bahwa kita semua bisa saling mencintai dan menghormati perbedaan,” ujar Haddad Alwi dalam sesi wawancara setelah penampilannya. Ia juga mengungkapkan rasa syukurnya karena diberi kesempatan untuk tampil di panggung sebesar Synchronize Fest, yang biasanya diisi oleh musisi pop, rock, dan genre lainnya.
Momen puncak dari penampilan Haddad terjadi ketika ia membawakan lagu “Rindu Muhammadku,” salah satu karyanya yang paling ikonik. Lagu ini mengundang koor massal dari penonton, menciptakan momen kebersamaan yang magis. Di tengah festival yang penuh warna musik dan budaya, suara shalawat yang mengalun lembut menjadi pengingat bahwa harmoni dapat tercipta meski kita berasal dari latar belakang yang berbeda.
Kehadiran Haddad Alwi di Synchronize Fest juga menjadi pengingat bahwa ruang untuk musik religi di kancah festival besar tetap terbuka lebar. Festival ini telah membuktikan bahwa keberagaman genre tidak hanya memperkaya pengalaman penonton, tetapi juga menguatkan pesan persatuan.
Penampilan Haddad Alwi di Synchronize Fest adalah perayaan kebersamaan. Dengan shalawat sebagai medium, ia tidak hanya menyampaikan pesan spiritualitas, tetapi juga memperlihatkan bahwa seni dapat menjadi perekat sosial. Di tengah dunia yang sering kali terpecah oleh perbedaan, musik menjadi ruang di mana semua orang bisa berkumpul, menikmati, dan merayakan hidup bersama.
Synchronize Fest 2024 akan dikenang sebagai momen di mana shalawat menjadi suara perdamaian yang menyatukan. Haddad Alwi, dengan kharismanya, berhasil menghadirkan pesan mendalam tentang cinta dan persatuan di tengah keramaian, membuktikan bahwa musik memang tak mengenal batas.