syabab.com – Dalam Islam, ibu memiliki kedudukan yang sangat tinggi dan dihormati. Rasulullah SAW menegaskan dalam hadisnya bahwa ibu lebih utama dari ayah dalam hal penghormatan dan bakti seorang anak. Bahkan, dalam Al-Qur’an, terdapat berbagai kisah yang menggambarkan betapa besar kasih sayang dan kemuliaan seorang ibu terhadap anak-anaknya. Artikel ini akan membahas keutamaan ibu dalam Islam berdasarkan kisah-kisah mulia dari Al-Qur’an.
1. Kedudukan Ibu dalam Islam
Islam sangat menekankan pentingnya menghormati dan berbakti kepada ibu. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW, “Siapakah yang paling berhak untuk aku perlakukan dengan baik?” Rasulullah menjawab, “Ibumu.” Sahabat itu bertanya lagi, “Kemudian siapa?” Rasulullah kembali menjawab, “Ibumu.” Sahabat itu bertanya lagi, “Kemudian siapa?” Rasulullah kembali menjawab, “Ibumu.” Baru pada pertanyaan keempat, Rasulullah menjawab, “Ayahmu.”
Hadis ini menunjukkan bahwa seorang ibu memiliki tiga kali lipat hak atas bakti seorang anak dibandingkan ayah. Hal ini karena ibu mengandung, melahirkan, dan menyusui anak dengan penuh pengorbanan.
2. Kisah-kisah Mulia dari Al-Qur’an tentang Keutamaan Ibu
a. Kisah Ibu Nabi Musa: Kepercayaan Penuh kepada Allah
Salah satu kisah ibu yang sangat menginspirasi dalam Al-Qur’an adalah kisah ibu Nabi Musa AS. Allah SWT mewahyukan kepada ibu Musa untuk meletakkan bayinya di dalam peti dan menghanyutkannya ke sungai Nil demi menyelamatkannya dari kezaliman Fir’aun.
“Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa, ‘Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya, maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu takut dan jangan (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul.'” (QS. Al-Qashash: 7)
Kisah ini menunjukkan betapa besarnya kepercayaan ibu Musa kepada Allah SWT. Ia mengorbankan perasaan takutnya demi keselamatan anaknya, dan Allah pun mengembalikan Musa kepadanya dengan cara yang luar biasa.
b. Kisah Maryam: Kesabaran dalam Menghadapi Ujian
Maryam, ibu dari Nabi Isa AS, adalah contoh seorang wanita yang memiliki keteguhan iman. Ia diuji dengan kehamilan tanpa suami, yang tentu menjadi fitnah besar di kalangan masyarakatnya. Namun, Maryam tetap sabar dan percaya kepada ketetapan Allah.
“Maka dia (Maryam) mengandungnya, lalu dia menyisihkan diri dengan kandungannya ke tempat yang jauh.” (QS. Maryam: 22)
Maryam membuktikan bahwa seorang ibu harus kuat menghadapi ujian dan tetap berpegang teguh pada keimanannya. Allah SWT pun memberikan kemuliaan kepadanya dengan menjadikan Nabi Isa AS sebagai seorang nabi yang mulia.
c. Kisah Ibu Nabi Ismail: Keteguhan dan Keikhlasan
Siti Hajar, ibu Nabi Ismail AS, juga memberikan pelajaran berharga tentang keikhlasan dan keteguhan hati. Ketika Nabi Ibrahim AS meninggalkannya bersama bayi Ismail di padang pasir yang tandus, Siti Hajar tetap percaya bahwa Allah tidak akan menelantarkan mereka. Ia berlari antara bukit Shafa dan Marwah untuk mencari air, hingga akhirnya Allah SWT mengeluarkan air zamzam sebagai karunia bagi mereka.
Kisah ini mengajarkan bahwa kasih sayang dan usaha seorang ibu akan selalu mendapatkan balasan dari Allah SWT. Perjuangan Siti Hajar pun diabadikan dalam ibadah sa’i yang dilakukan oleh umat Islam dalam ibadah haji.
3. Pentingnya Berbakti kepada Ibu dalam Islam
Allah SWT berulang kali menekankan dalam Al-Qur’an tentang kewajiban berbakti kepada orang tua, terutama ibu. Salah satu ayat yang menegaskan hal ini adalah:
“Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS. Luqman: 14)
Berbakti kepada ibu tidak hanya sebatas membantu pekerjaan rumah atau memberikan hadiah, tetapi juga dengan perkataan yang lembut, doa yang tulus, dan tidak menyakiti hatinya dengan sikap kasar.
Kesimpulan
Keutamaan ibu dalam Islam sangatlah besar, dan Al-Qur’an telah memberikan berbagai kisah inspiratif yang menunjukkan kasih sayang dan perjuangan ibu terhadap anak-anaknya. Ibu Nabi Musa menunjukkan kepercayaannya kepada Allah, Maryam menunjukkan kesabaran yang luar biasa, dan Siti Hajar menunjukkan keteguhan serta keikhlasan yang tinggi. Semua ini menjadi pelajaran bagi kita untuk selalu menghormati, mencintai, dan berbakti kepada ibu dengan sepenuh hati. Karena ridha Allah terletak pada ridha ibu, dan surga ada di bawah telapak kakinya.