Sebuah kecelakaan tragis terjadi di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, yang merenggut tujuh nyawa sekaligus. Rombongan calon jemaah umrah yang sedang dalam perjalanan menuju bandara harus menghadapi kenyataan pahit saat kendaraan yang mereka tumpangi terlibat dalam kecelakaan fatal. Mirisnya, di antara korban terdapat seorang anak kecil yang ikut meninggal dunia.
Kronologi Kejadian yang Mengguncang
Peristiwa nahas itu terjadi pada Kamis pagi, 11 April 2025, di Jalan Raya Pantura, Kecamatan Duduksampeyan, Gresik. Sebuah mobil minibus jenis Isuzu Panther yang mengangkut rombongan umrah dari Tuban menuju Bandara Juanda mengalami kecelakaan setelah diduga kehilangan kendali.
Mobil melaju kencang lalu oleng ke jalur berlawanan dan menghantam sebuah bus dari arah Surabaya. Benturan keras tak bisa dihindari, menyebabkan kendaraan ringsek parah dan tujuh penumpangnya tewas di tempat.
Identitas Korban: Duka Mendalam Menyelimuti
Seluruh korban merupakan satu rombongan keluarga besar dari Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban. Mereka sedang dalam perjalanan menuju ibadah umrah yang telah lama mereka nantikan.
Berikut adalah identitas para korban tewas:
- Akhmad Basuki (49), sopir mobil
- Muhammad Aqib (27)
- Lislikah (53)
- Wiwik Sunarti (43)
- Besar (65)
- Hafiz Gandawiharja (17)
- M. Al Fatih (3), anak kecil
Tragedi ini meninggalkan luka mendalam, terlebih bagi keluarga yang menanti kepulangan mereka dari Tanah Suci.
Penanganan dan Evakuasi Korban
Pihak kepolisian dan tim SAR segera datang ke lokasi kejadian untuk melakukan proses evakuasi. Korban dibawa ke RSUD Ibnu Sina Gresik untuk dilakukan identifikasi dan visum. Sementara itu, sopir dan satu penumpang dari bus yang mengalami luka ringan mendapatkan perawatan medis.
Aparat Satlantas Polres Gresik juga melakukan olah tempat kejadian perkara untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan. Dugaan awal menunjukkan bahwa mobil Panther mengalami ban selip yang membuat kendaraan kehilangan kendali.
Dampak dan Seruan untuk Keselamatan Berkendara
Kecelakaan ini menambah daftar panjang insiden tragis di jalan raya, terutama di jalur Pantura yang terkenal padat dan rawan kecelakaan. Oleh karena itu, para pengemudi diimbau untuk selalu memeriksa kondisi kendaraan sebelum berangkat, menjaga kecepatan, serta memastikan kondisi tubuh tetap prima saat berkendara jarak jauh.
Selain itu, penting bagi pemerintah untuk terus memperbaiki infrastruktur jalan serta memperketat pengawasan di titik-titik rawan kecelakaan demi keselamatan pengguna jalan.
Kesimpulan: Dari Niat Mulia Menuju Duka
Kecelakaan maut yang menimpa rombongan calon jemaah umrah ini mengingatkan kita bahwa keselamatan di jalan adalah tanggung jawab bersama. Dalam sekejap, niat mulia menuju Tanah Suci berubah menjadi kabar duka. Semoga para korban mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan, dan kejadian serupa tidak terulang lagi.