Jokowi Heran dengan Banyaknya Perang di Dunia: “Kenapa Tidak Ada yang Belajar dari Sejarah?”
Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan keprihatinannya terhadap meningkatnya konflik dan perang yang terjadi di berbagai belahan dunia. Dalam beberapa kesempatan, Jokowi mengungkapkan rasa herannya melihat masih banyaknya negara yang terlibat dalam konflik militer, padahal sejarah telah memberikan banyak pelajaran pahit mengenai dampak perang yang menghancurkan.
“Kita sudah berkali-kali melihat, dalam sejarah, perang tidak pernah membawa kebaikan bagi siapa pun. Yang terjadi hanyalah penderitaan bagi rakyat, kehancuran ekonomi, dan hilangnya nyawa manusia. Tapi kenapa perang masih terus terjadi di banyak tempat? Apakah tidak ada yang belajar dari sejarah?” ucap Jokowi dalam pidatonya di acara internasional di Jakarta, Kamis (26/9).
Keprihatinan Jokowi Terhadap Konflik Global
Jokowi menyoroti beberapa konflik yang saat ini sedang berlangsung di berbagai kawasan, termasuk di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika. Presiden menyebut bahwa dunia saat ini seharusnya fokus pada kerja sama dan diplomasi untuk menghadapi tantangan global, seperti perubahan iklim, ketidakadilan ekonomi, hingga pemulihan dari dampak pandemi. Namun, yang terjadi justru semakin banyak negara yang memilih jalan peperangan untuk menyelesaikan masalah.
“Seharusnya kita sekarang fokus membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi berikutnya, bukan malah menghancurkannya dengan konflik. Perang hanya memperburuk situasi, membawa penderitaan berkepanjangan, dan menyulitkan upaya pemulihan global,” tegas Jokowi.
Seruan untuk Diplomasi dan Perdamaian
Dalam pernyataannya, Presiden Jokowi juga mengajak masyarakat internasional untuk memperkuat diplomasi dan dialog dalam menyelesaikan konflik. Menurutnya, perdamaian hanya bisa tercapai melalui upaya kolektif yang melibatkan semua pihak. Dia berharap, negara-negara besar yang memiliki pengaruh besar dalam geopolitik dunia bisa mengambil peran lebih besar dalam mendorong penyelesaian konflik melalui jalur damai.
“Kita perlu lebih banyak dialog, lebih banyak diplomasi. Saya percaya, selalu ada solusi damai dalam setiap konflik, jika ada kemauan dari kedua belah pihak. Dunia membutuhkan lebih banyak negosiator dan juru damai, bukan senjata dan peperangan,” ujar Jokowi.
Post Comment