syabab.com – Ya’juj dan Ma’juj adalah salah satu misteri terbesar dalam eskatologi Islam. Mereka disebut dalam Al-Qur’an dan hadis sebagai kaum yang sangat destruktif dan akan muncul di akhir zaman. Namun, ada satu keyakinan menarik yang berkembang di masyarakat: benarkah Ya’juj dan Ma’juj tidak akan mati sebelum 1.000 keturunannya berperang?

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu menelaah sumber-sumber utama dan menelusuri berbagai tafsir yang berkembang di kalangan ulama.

Siapa Ya’juj dan Ma’juj?

Dalam Islam, Ya’juj dan Ma’juj disebut dalam Surah Al-Kahfi dan Surah Al-Anbiya. Mereka digambarkan sebagai kaum perusak yang dulunya ditahan oleh Dzulqarnain di balik tembok besi. Suatu saat nanti, ketika Allah menghendaki, mereka akan dilepaskan dan menyebar ke seluruh bumi, membawa kehancuran dan kekacauan.

Beberapa tafsir menyebutkan bahwa Ya’juj dan Ma’juj adalah bangsa manusia, sementara lainnya berpendapat bahwa mereka merupakan makhluk berbeda. Namun, yang pasti, mereka memiliki jumlah yang sangat banyak dan sulit dikalahkan.

Benarkah Mereka Tidak Akan Mati Sebelum 1.000 Keturunannya Berperang?

Keyakinan bahwa Ya’juj dan Ma’juj tidak akan mati sebelum memiliki 1.000 keturunan yang berperang memang banyak beredar di berbagai literatur non-kanonik. Namun, jika ditelusuri dari sumber-sumber utama Islam seperti Al-Qur’an dan hadis sahih, tidak ada riwayat yang secara eksplisit menyebutkan hal ini.

Hadis-hadis sahih tentang Ya’juj dan Ma’juj lebih menekankan pada jumlah mereka yang sangat besar, serta bagaimana mereka akan muncul secara mendadak dan menyebabkan kerusakan. Beberapa riwayat menyebutkan bahwa mereka akan menyerbu bumi dalam jumlah luar biasa, meminum air dan menghabiskan sumber daya, tetapi tidak menyebutkan tentang ketentuan khusus terkait keturunan mereka.

Namun, ada kemungkinan bahwa keyakinan ini berasal dari interpretasi terhadap sifat mereka yang sangat subur dan berkembang biak dengan cepat. Beberapa ulama menafsirkan bahwa populasi mereka bisa meningkat secara eksponensial, sehingga dalam waktu singkat, seorang Ya’juj dan Ma’juj bisa memiliki keturunan dalam jumlah sangat besar.

Bagaimana Islam Menjelaskan Kehancuran Mereka?

Menurut hadis sahih, ketika Ya’juj dan Ma’juj akhirnya dilepaskan, mereka akan menyebar dan menguasai dunia dengan cepat. Namun, Allah akan membinasakan mereka dengan cara yang tidak biasa. Hadis dari Sahih Muslim menyebutkan bahwa setelah mereka menguasai bumi, mereka akan menghadapi kematian massal akibat serangan penyakit seperti ulat yang menyerang leher mereka.

Setelah mereka binasa, bumi akan dipenuhi oleh bau busuk jasad mereka. Rasulullah ﷺ menyebutkan bahwa Allah akan mengirim burung-burung besar untuk mengangkat jasad-jasad mereka dan membuangnya ke laut, sementara hujan lebat akan menyucikan bumi dari kehancuran yang mereka timbulkan.

Kesimpulan

Dari analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak ada dalil sahih yang menyebutkan bahwa Ya’juj dan Ma’juj tidak akan mati sebelum 1.000 keturunannya berperang. Keyakinan ini kemungkinan berasal dari interpretasi terhadap jumlah mereka yang sangat banyak dan tingkat kesuburan mereka yang tinggi.

Namun, yang pasti, Ya’juj dan Ma’juj adalah salah satu tanda besar akhir zaman yang kehadirannya akan membawa kehancuran besar sebelum akhirnya Allah membinasakan mereka. Oleh karena itu, sebagai umat Islam, kita sebaiknya lebih fokus pada makna di balik kisah mereka, yaitu tentang keimanan, kesabaran, dan persiapan menghadapi hari kiamat.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *