syabab.com – Dalam eskatologi Islam, kembalinya Nabi Isa AS ke dunia merupakan salah satu tanda besar sebelum Hari Kiamat. Salah satu peristiwa penting yang akan terjadi saat itu adalah pertemuan antara Nabi Isa AS dan Imam Mahdi. Dalam berbagai hadis, dikisahkan bahwa ketika Nabi Isa turun dari langit, Imam Mahdi yang memimpin umat Islam akan menawarkan beliau untuk menjadi imam sholat. Namun, Nabi Isa AS justru menolak dan meminta Imam Mahdi tetap menjadi imam sholat. Mengapa demikian? Berikut adalah fakta menarik di balik keputusan Nabi Isa tersebut.

1. Menegaskan Kedudukan Imam Mahdi sebagai Pemimpin Umat Islam

Salah satu alasan utama Nabi Isa AS menolak tawaran tersebut adalah untuk menegaskan kedudukan Imam Mahdi sebagai pemimpin umat Islam pada waktu itu. Imam Mahdi adalah sosok yang diutus oleh Allah untuk membimbing umat Islam di akhir zaman. Nabi Isa AS menghormati kepemimpinan beliau dan tidak ingin mengambil alih tugas yang sudah diberikan kepada Imam Mahdi.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

“Bagaimana keadaan kalian ketika putra Maryam turun di tengah-tengah kalian dan imam kalian (Imam Mahdi) adalah dari kalangan kalian sendiri?” (HR. Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa meskipun Nabi Isa AS adalah seorang nabi, beliau tetap membiarkan Imam Mahdi memimpin sholat sebagai bentuk penghormatan dan dukungan terhadap kepemimpinan umat Islam di akhir zaman.

2. Nabi Isa AS Datang Bukan sebagai Pemimpin Baru, tetapi untuk Mendukung Syariat Islam

Nabi Isa AS tidak datang kembali ke dunia untuk membawa ajaran baru atau menggantikan kepemimpinan umat Islam yang sudah ada. Sebaliknya, beliau turun untuk menegakkan syariat Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, beliau membiarkan Imam Mahdi tetap memimpin sholat sebagai simbol bahwa Islam tetap berpegang pada aturan yang telah ditetapkan oleh Rasulullah SAW.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:

“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh telah dekat saat turunnya Isa putra Maryam di tengah-tengah kalian sebagai hakim yang adil…” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menegaskan bahwa tugas utama Nabi Isa AS setelah turun ke dunia adalah menegakkan keadilan dan memperkuat ajaran Islam yang telah disampaikan oleh Rasulullah SAW.

3. Simbol Persatuan Umat Islam

Dengan menolak tawaran Imam Mahdi sebagai imam sholat, Nabi Isa AS juga ingin menunjukkan pentingnya persatuan umat Islam. Jika Nabi Isa menerima tawaran tersebut, mungkin sebagian orang akan menganggap bahwa kepemimpinan Islam harus dialihkan kepadanya, yang dapat menimbulkan perpecahan. Dengan membiarkan Imam Mahdi tetap menjadi imam sholat, Nabi Isa AS menunjukkan bahwa Islam tetap berjalan sesuai dengan kepemimpinan yang telah Allah tetapkan.

Keputusan ini menjadi simbol persatuan, bahwa umat Islam harus tetap bersatu di bawah kepemimpinan yang sah tanpa ada perdebatan atau keraguan mengenai siapa yang berhak memimpin.

4. Bentuk Ketawadhuan Nabi Isa AS

Sebagai seorang nabi yang memiliki kedudukan tinggi di sisi Allah, Nabi Isa AS tetap menunjukkan sikap rendah hati (tawadhu). Beliau tidak merasa lebih tinggi dari Imam Mahdi meskipun memiliki status sebagai rasul yang diutus Allah. Dengan kerendahan hati tersebut, Nabi Isa AS ingin mengajarkan umat Islam untuk selalu bersikap rendah hati, menghormati pemimpin yang sah, dan tidak mengutamakan ego dalam menjalankan ibadah.

Kesimpulan

Penolakan Nabi Isa AS terhadap tawaran Imam Mahdi sebagai imam sholat memiliki makna yang sangat dalam. Keputusan tersebut bukan karena Nabi Isa AS tidak layak, tetapi karena beliau ingin menegaskan kepemimpinan Imam Mahdi, mendukung syariat Islam, menjaga persatuan umat, serta menunjukkan ketawadhuan sebagai seorang hamba Allah.

Kisah ini mengandung banyak pelajaran bagi umat Islam, terutama dalam hal kepemimpinan, persatuan, dan sikap rendah hati. Dengan memahami fakta-fakta ini, kita bisa semakin memperkuat keyakinan akan kebenaran ajaran Islam dan meneladani sikap bijaksana dari para nabi dan pemimpin umat yang telah Allah utus.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *