Kejadian tragis mengguncang warga, dugaan gangguan jiwa jadi sorotan

Sebuah tragedi keluarga yang memilukan terjadi di Kota Pariaman, Sumatera Barat, saat seorang anak laki-laki diduga menabrakkan ayah kandungnya hingga meninggal dunia. Peristiwa ini mengejutkan masyarakat setempat karena terjadi di tengah suasana lebaran yang seharusnya penuh kebahagiaan. Polisi yang menangani kasus ini menyebutkan bahwa pelaku diduga mengalami gangguan kejiwaan dan saat ini sudah diamankan guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Peristiwa tersebut terjadi di salah satu kawasan pemukiman warga pada pagi hari. Menurut kesaksian warga, pelaku terlihat mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi sebelum akhirnya menabrak ayahnya yang sedang berada di halaman rumah. Benturan keras tersebut membuat korban terpental dan mengalami luka serius di bagian kepala dan dada. Meskipun sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawa korban tidak berhasil diselamatkan.

Faktor kesehatan mental mulai diperhatikan

Berdasarkan keterangan keluarga, pelaku memang memiliki riwayat gangguan kejiwaan dan sempat menjalani perawatan beberapa waktu lalu. Namun belakangan, ia sudah tidak lagi rutin melakukan kontrol ke rumah sakit jiwa. Kondisi ini tentu menambah kekhawatiran mengenai pentingnya pengawasan terhadap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), terutama di lingkungan keluarga.

Pihak kepolisian juga menyampaikan bahwa proses penyelidikan masih berlangsung, termasuk memeriksa saksi-saksi di sekitar lokasi kejadian. Selain itu, penyidik bekerja sama dengan tim medis untuk melakukan observasi psikologis terhadap pelaku guna memastikan kondisi kejiwaannya secara resmi.

Reaksi masyarakat dan pemerintah setempat

Walikota Pariaman turut menyampaikan rasa dukacita dan prihatin atas kejadian ini. Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat agar lebih peduli terhadap anggota keluarga yang memiliki riwayat gangguan jiwa. Ia juga menekankan pentingnya kerja sama antara keluarga, tetangga, dan tenaga kesehatan dalam memberikan dukungan bagi pasien ODGJ agar tidak terjadi peristiwa serupa di masa depan.

Sementara itu, sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama juga menggelar doa bersama untuk mendiang korban. Mereka berharap kejadian tragis ini menjadi pelajaran bagi semua pihak agar lebih waspada dan peduli terhadap kesehatan mental, yang selama ini masih kerap menjadi stigma di tengah masyarakat.

Perlunya sistem pengawasan dan dukungan psikologis

Kasus ini membuka kembali diskusi tentang pentingnya sistem monitoring terhadap pasien ODGJ, terutama yang berada di luar fasilitas perawatan. Pemerintah daerah diminta untuk memperkuat sistem pendataan, kunjungan rutin, serta edukasi kepada keluarga pasien. Pusat pelayanan kesehatan masyarakat diharapkan lebih aktif dalam menjangkau pasien-pasien yang rawan kambuh.

Di sisi lain, keluarga sebagai orang terdekat memiliki peran vital dalam menjaga kestabilan mental anggota keluarganya. Keterbukaan terhadap kondisi kejiwaan dan tidak malu untuk meminta bantuan profesional menjadi langkah awal yang sangat berarti.

Peristiwa di Pariaman ini menjadi alarm keras bagi semua pihak. Tragedi yang seharusnya bisa dicegah ini menggambarkan betapa krusialnya perhatian terhadap kesehatan mental, tak hanya untuk keselamatan individu, tapi juga bagi keamanan dan ketenteraman keluarga serta masyarakat luas.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *