
Langkah Pengawasan Demi Mutu dan Keamanan Pelayanan
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan inspeksi mendadak ke Rumah Sakit Santosa Bandung sebagai bentuk pengawasan langsung terhadap layanan kefarmasian di fasilitas kesehatan. Sidak ini menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam menjamin mutu serta keamanan obat-obatan yang diberikan kepada pasien. BPOM menekankan bahwa pengawasan rutin sangat penting agar pelayanan kesehatan dapat berjalan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Selain itu, sidak ini juga bertujuan untuk menilai sejauh mana rumah sakit mengimplementasikan teknologi digital dalam pengelolaan obat. Teknologi digital dinilai mampu meningkatkan efisiensi, ketepatan, dan keamanan dalam pelayanan kefarmasian, terutama dalam hal pencatatan dan pemantauan penggunaan obat secara real-time.
Digitalisasi Pengelolaan Obat dan Efisiensi Layanan
RS Santosa Bandung menjadi salah satu rumah sakit yang mulai menerapkan sistem digital dalam layanan kefarmasiannya. Sistem ini mencakup berbagai tahapan seperti permintaan obat dari dokter, pencatatan oleh apoteker, hingga distribusi ke pasien melalui perawat. Semua proses tersebut dilakukan secara elektronik melalui sistem terintegrasi.
Penggunaan sistem digital seperti ini mampu meminimalisasi kesalahan medis, seperti pemberian obat yang tidak sesuai dosis atau indikasi. Selain itu, data stok obat, tanggal kedaluwarsa, serta riwayat penggunaan dapat diakses dengan cepat dan akurat oleh tim medis. Hal ini tentunya memberikan jaminan mutu terhadap pelayanan yang diterima oleh pasien.
Catatan dan Rekomendasi dari BPOM
Meski sistem digital telah dijalankan, BPOM tetap memberikan sejumlah catatan penting. Salah satunya adalah perlunya pelatihan rutin kepada tenaga kefarmasian dan staf medis agar penggunaan sistem ini lebih maksimal. Teknologi tanpa sumber daya manusia yang kompeten tidak akan memberikan hasil yang optimal.
Selain itu, keamanan data juga menjadi perhatian BPOM. Sistem digital di sektor kesehatan menyimpan data sensitif pasien, termasuk informasi medis dan riwayat obat. Oleh karena itu, RS diminta untuk meningkatkan perlindungan sistem dari potensi kebocoran data dan serangan siber yang bisa membahayakan privasi pasien.
Transformasi Digital Sebagai Masa Depan Layanan Kesehatan
Langkah BPOM ini sejalan dengan program nasional dalam mendorong transformasi digital di sektor kesehatan. Digitalisasi pelayanan kefarmasian menjadi bagian penting dari ekosistem kesehatan digital yang bertujuan untuk memberikan layanan lebih efisien, aman, dan terukur kepada masyarakat.
Dengan dorongan dari pemerintah dan komitmen dari fasilitas layanan kesehatan seperti RS Santosa Bandung, diharapkan sistem layanan kefarmasian bisa semakin maju dan terpercaya. BPOM juga berencana melanjutkan inspeksi ke berbagai rumah sakit lainnya di seluruh Indonesia untuk memastikan keseragaman standar pelayanan dan keamanan obat.
Transformasi digital dalam pelayanan kefarmasian bukan hanya menjadi tuntutan zaman, tetapi juga solusi jangka panjang bagi peningkatan kualitas layanan kesehatan masyarakat.