Ruqyah Syar’iyyah: Penyembuhan Spiritual Sesuai Sunnah, Panduan dari Syabab.com

Dalam khazanah pengobatan Islam, terdapat metode penyembuhan spiritual yang dikenal dengan nama ruqyah syar’iyyah. Syabab.com hadir untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai praktik ini, yang berlandaskan pada ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits shahih. Ruqyah syar’iyyah bukan sekadar ritual, melainkan upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT dalam mencari kesembuhan dari berbagai penyakit, baik fisik maupun non-fisik, dengan cara yang sesuai dengan tuntunan syariat. Artikel ini akan mengupas tuntas tentang konsep, dasar hukum, tata cara, adab, serta hal-hal penting lainnya yang perlu diketahui seputar ruqyah syar’iyyah.

Pengertian Ruqyah Syar’iyyah

Secara bahasa, ruqyah berarti jampi atau mantra. Namun, dalam konteks Islam, ruqyah syar’iyyah adalah metode penyembuhan dengan membacakan ayat-ayat Al-Qur’an, doa-doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, serta dzikir-dzikir yang mengandung permohonan perlindungan dan kesembuhan kepada Allah SWT. Ruqyah syar’iyyah berbeda dengan ruqyah syirkiyyah, yang menggunakan mantra-mantra yang mengandung unsur kesyirikan, meminta pertolongan kepada selain Allah, atau menggunakan media-media yang diharamkan.

Ruqyah syar’iyyah adalah bentuk ikhtiar seorang Muslim dalam mencari kesembuhan. Ia meyakini bahwa segala penyakit datangnya dari Allah SWT, dan hanya Allah SWT yang Maha Menyembuhkan. Oleh karena itu, dalam melakukan ruqyah, seorang Muslim senantiasa memohon pertolongan dan perlindungan hanya kepada Allah SWT.

Dasar Hukum Ruqyah Syar’iyyah

Praktik ruqyah syar’iyyah memiliki dasar yang kuat dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Beberapa dalil yang menjadi landasan diperbolehkannya ruqyah antara lain:

  • Al-Qur’an: Allah SWT berfirman dalam surat Al-Isra’ ayat 82:

    وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا

    Artinya: "Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar (obat) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian."

  • Hadits: Dari Aisyah RA, bahwa Rasulullah SAW pernah meruqyah dirinya sendiri ketika sakit dengan membaca surat Al-Falaq dan An-Nas (HR. Bukhari dan Muslim).
  • Hadits: Dari Utsman bin Abil Ash RA, ia mengadukan sakit yang dideritanya kepada Rasulullah SAW. Rasulullah SAW bersabda: "Letakkan tanganmu pada bagian tubuhmu yang sakit, lalu bacalah:

    بِاسْمِ اللَّهِ (3x) أَعُوذُ بِاللَّهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ (7x)

    Artinya: "Dengan nama Allah, dengan nama Allah, dengan nama Allah. Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaan-Nya dari keburukan apa yang aku rasakan dan aku khawatirkan." (HR. Muslim).

Dari dalil-dalil di atas, jelaslah bahwa ruqyah syar’iyyah diperbolehkan dalam Islam, bahkan dianjurkan sebagai salah satu cara untuk mencari kesembuhan.

Syarat-Syarat Ruqyah Syar’iyyah

Agar ruqyah yang dilakukan sesuai dengan syariat dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT, maka perlu diperhatikan syarat-syarat berikut:

  1. Menggunakan Kalamullah (Al-Qur’an), nama-nama dan sifat-sifat Allah, atau doa-doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Tidak diperbolehkan menggunakan mantra-mantra yang tidak jelas maknanya atau mengandung unsur kesyirikan.
  2. Bahasa yang digunakan harus jelas maknanya. Hal ini bertujuan agar orang yang meruqyah dan yang diruqyah memahami makna dari apa yang dibaca, sehingga dapat menghayati dan merenungi kandungan dari ayat-ayat Al-Qur’an dan doa-doa tersebut.
  3. Yakin bahwa ruqyah tidak memberikan pengaruh dengan sendirinya, melainkan hanya sebagai wasilah (perantara). Kesembuhan hakikatnya hanya datang dari Allah SWT. Orang yang meruqyah dan yang diruqyah harus meyakini bahwa ruqyah hanyalah salah satu bentuk ikhtiar, dan hasil akhirnya tetap berada di tangan Allah SWT.

Tata Cara Ruqyah Syar’iyyah

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam melaksanakan ruqyah syar’iyyah:

  1. Persiapan:

    • Berwudhu terlebih dahulu.
    • Menghadap kiblat.
    • Berniat ikhlas karena Allah SWT.
    • Mempersiapkan air putih (jika diperlukan).
  2. Pelaksanaan:

    • Membaca ta’awudz (أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ) sebelum memulai membaca Al-Qur’an.
    • Membaca surat Al-Fatihah.
    • Membaca ayat Kursi (QS. Al-Baqarah: 255).
    • Membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas (masing-masing 3 kali).
    • Membaca doa-doa perlindungan dan kesembuhan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW (seperti doa yang disebutkan dalam hadits Utsman bin Abil Ash RA).
    • Meniupkan ke air yang telah disiapkan, lalu diminumkan kepada orang yang sakit.
    • Mengusap-usapkan tangan ke bagian tubuh yang sakit sambil terus membaca doa.
  3. Penutup:

    • Berdoa kepada Allah SWT agar diberikan kesembuhan.
    • Bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan.

Adab dalam Ruqyah Syar’iyyah

Selain tata cara, ada beberapa adab yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan ruqyah syar’iyyah:

  1. Ikhlas karena Allah SWT. Niatkan ruqyah semata-mata untuk mencari ridha Allah SWT, bukan untuk mencari pujian atau popularitas.
  2. Tawadhu’ (rendah hati). Hindari sikap sombong atau merasa diri paling hebat. Ingatlah bahwa kesembuhan hanya datang dari Allah SWT.
  3. Lemah lembut. Bersikaplah lemah lembut dan penuh kasih sayang kepada orang yang diruqyah.
  4. Menjaga pandangan. Bagi laki-laki yang meruqyah wanita (atau sebaliknya), hendaknya menjaga pandangan dan menghindari bersentuhan langsung.
  5. Menjaga kebersihan. Pastikan diri dalam keadaan bersih dan suci sebelum melaksanakan ruqyah.

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan

  • Ruqyah syar’iyyah bukanlah satu-satunya cara untuk mencari kesembuhan. Tetaplah berikhtiar dengan cara-cara medis yang diperbolehkan.
  • Jangan mudah percaya dengan praktik ruqyah yang menyimpang dari syariat, seperti menggunakan mantra-mantra yang tidak jelas, meminta bantuan jin, atau melakukan ritual-ritual yang aneh.
  • Jika merasa kesulitan untuk melakukan ruqyah sendiri, dapat meminta bantuan kepada ustadz atau orang yangSaleh yang memiliki pemahaman agama yang baik.
  • Ruqyah dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, asalkan memenuhi syarat dan adab yang telah disebutkan.

Kesimpulan

Ruqyah syar’iyyah adalah metode penyembuhan spiritual yang berlandaskan pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Dengan memahami konsep, dasar hukum, tata cara, dan adabnya, seorang Muslim dapat memanfaatkan ruqyah syar’iyyah sebagai salah satu bentuk ikhtiar dalam mencari kesembuhan dari berbagai penyakit. Penting untuk diingat bahwa ruqyah hanyalah wasilah, dan kesembuhan hakikatnya hanya datang dari Allah SWT. Syabab.com berharap artikel ini dapat memberikan pemahaman yang komprehensif dan bermanfaat bagi para pembaca dalam mengamalkan ruqyah syar’iyyah sesuai dengan tuntunan syariat Islam.

Ruqyah Syar’iyyah: Penyembuhan Spiritual Sesuai Sunnah, Panduan dari Syabab.com

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *