Memahami Esensi Tauhid: Telaah Mendalam Kitab Tauhid dan Relevansinya di Era Modern (syabab.com)
Kitab Tauhid, sebuah karya monumental dari seorang ulama besar, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, memegang peranan krusial dalam memahami dan mengamalkan konsep tauhid secara komprehensif. Kitab ini bukan sekadar kumpulan dalil-dalil agama, melainkan sebuah panduan sistematis yang membimbing umat Islam untuk memurnikan keyakinan, menjauhi segala bentuk kesyirikan, dan mengabdikan diri sepenuhnya hanya kepada Allah SWT. Dalam konteks kehidupan modern yang penuh dengan tantangan dan godaan duniawi, pemahaman mendalam tentang Kitab Tauhid menjadi semakin relevan dan mendesak.
Definisi dan Urgensi Tauhid
Secara bahasa, tauhid berarti mengesakan. Dalam terminologi Islam, tauhid adalah keyakinan dan pengakuan bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam zat, sifat, maupun perbuatan-Nya. Tauhid merupakan fondasi utama agama Islam, inti dari risalah seluruh nabi dan rasul, serta syarat mutlak diterimanya amal ibadah.
Urgensi tauhid dapat dilihat dari beberapa aspek berikut:
- Tujuan Penciptaan Manusia: Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an, "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku." (QS. Adz-Dzariyat: 56). Ayat ini menegaskan bahwa tujuan utama penciptaan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah SWT semata, yang merupakan manifestasi dari tauhid.
- Syarat Diterimanya Amal: Amal ibadah, betapapun besar dan banyaknya, tidak akan diterima oleh Allah SWT jika tidak didasari dengan tauhid yang benar. Kesyirikan, sekecil apapun, dapat menghapuskan seluruh amal kebaikan seseorang.
- Kunci Kebahagiaan Dunia dan Akhirat: Orang yang bertauhid dengan benar akan mendapatkan ketenangan hati, kebahagiaan hidup, dan keberkahan dalam segala urusannya. Di akhirat, mereka akan mendapatkan surga yang penuh dengan kenikmatan abadi.
- Pembebasan dari Perbudakan Makhluk: Tauhid membebaskan manusia dari perbudakan kepada makhluk, seperti harta, jabatan, hawa nafsu, atau tradisi yang bertentangan dengan ajaran Islam. Orang yang bertauhid hanya takut kepada Allah SWT dan berharap hanya kepada-Nya.
Isi dan Kandungan Kitab Tauhid
Kitab Tauhid karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab membahas berbagai aspek tauhid secara mendalam dan komprehensif. Kitab ini terdiri dari beberapa bab yang membahas tema-tema penting, antara lain:
- Keutamaan Tauhid dan Penghapusan Dosa: Bab ini menjelaskan tentang keutamaan tauhid sebagai amalan yang paling utama dan dapat menghapuskan dosa-dosa kecil. Dalil-dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah menunjukkan bahwa orang yang bertauhid dengan benar akan mendapatkan ampunan dari Allah SWT.
- Takut kepada Allah adalah Bagian dari Tauhid: Bab ini menjelaskan bahwa rasa takut kepada Allah SWT merupakan salah satu manifestasi dari tauhid. Orang yang bertauhid akan takut melanggar perintah Allah SWT dan melakukan perbuatan yang dapat mendatangkan murka-Nya.
- Berharap Hanya kepada Allah: Bab ini menjelaskan bahwa hanya Allah SWT yang berhak diharapkan. Orang yang bertauhid tidak akan menggantungkan harapan kepada makhluk, seperti manusia, benda-benda keramat, atau kekuatan gaib lainnya.
- Tawakkal kepada Allah: Bab ini menjelaskan bahwa tawakkal (berserah diri) kepada Allah SWT merupakan bagian dari tauhid. Orang yang bertawakkal akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai tujuannya, kemudian menyerahkan hasilnya kepada Allah SWT.
- Istighatsah (Memohon Pertolongan) Hanya kepada Allah: Bab ini menjelaskan bahwa hanya Allah SWT yang berhak dimintai pertolongan dalam segala urusan. Memohon pertolongan kepada selain Allah SWT, seperti kepada orang yang sudah meninggal atau kepada benda-benda keramat, merupakan perbuatan syirik.
- Syafaat: Bab ini menjelaskan tentang syafaat (pertolongan) yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW dan orang-orang saleh di hari kiamat. Syafaat hanya dapat diberikan dengan izin Allah SWT dan hanya kepada orang-orang yang bertauhid.
- Bernadzar untuk Allah: Bab ini menjelaskan bahwa bernadzar (berjanji) untuk melakukan suatu kebaikan harus ditujukan hanya kepada Allah SWT. Bernadzar kepada selain Allah SWT merupakan perbuatan syirik.
- Larangan Berlebihan terhadap Orang-Orang Saleh: Bab ini menjelaskan tentang larangan berlebihan dalam mengagungkan orang-orang saleh, seperti para nabi, wali, atau ulama. Menganggap orang-orang saleh memiliki sifat-sifat ketuhanan merupakan perbuatan syirik.
- Sihir: Bab ini menjelaskan tentang bahaya sihir dan larangan mempercayainya. Sihir merupakan perbuatan yang dapat merusak akidah dan mendatangkan mudharat bagi pelakunya maupun korbannya.
- Macam-Macam Kesyirikan: Bab ini menjelaskan tentang berbagai macam kesyirikan, baik syirik besar maupun syirik kecil. Syirik besar dapat mengeluarkan seseorang dari agama Islam, sedangkan syirik kecil dapat mengurangi pahala amal ibadah.
Relevansi Kitab Tauhid di Era Modern
Di era modern yang penuh dengan tantangan dan godaan duniawi, pemahaman mendalam tentang Kitab Tauhid menjadi semakin relevan dan mendesak. Beberapa alasan mengapa Kitab Tauhid tetap relevan di era modern:
- Maraknya Kesyirikan Modern: Di era modern, kesyirikan tidak hanya berbentuk penyembahan berhala atau benda-benda keramat, tetapi juga berbentuk kesyirikan modern, seperti menggantungkan diri pada ramalan, horoskop, jimat, atau kekuatan gaib lainnya.
- Pengaruh Budaya Asing: Globalisasi dan perkembangan teknologi informasi memungkinkan masuknya budaya asing yang bertentangan dengan ajaran Islam, seperti budaya hedonisme, materialisme, dan individualisme.
- Rendahnya Pemahaman Agama: Banyak umat Islam yang kurang memahami ajaran agama Islam secara mendalam, sehingga mudah terpengaruh oleh pemikiran-pemikiran sesat dan bid’ah.
- Godaan Duniawi: Kehidupan modern menawarkan berbagai macam kenikmatan duniawi yang dapat melalaikan manusia dari mengingat Allah SWT.
Kesimpulan
Kitab Tauhid merupakan panduan penting bagi setiap Muslim untuk memahami dan mengamalkan konsep tauhid secara komprehensif. Dengan memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran yang terkandung dalam Kitab Tauhid, umat Islam dapat memurnikan keyakinan, menjauhi segala bentuk kesyirikan, dan mengabdikan diri sepenuhnya hanya kepada Allah SWT. Di era modern yang penuh dengan tantangan dan godaan duniawi, pemahaman mendalam tentang Kitab Tauhid menjadi semakin relevan dan mendesak untuk menjaga keimanan dan meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.
Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang Kitab Tauhid.