Kisah Nabi Isa AS: Sang Juru Selamat dalam Tiga Agama Besar
syabab.com menghadirkan kisah inspiratif Nabi Isa AS, sosok penting yang dihormati dalam tiga agama besar dunia: Islam, Kristen, dan Yahudi. Meskipun terdapat perbedaan pandangan mengenai status dan peran beliau, kisah Nabi Isa kaya akan nilai-nilai spiritual, moral, dan kemanusiaan yang relevan sepanjang zaman. Mari kita telusuri perjalanan hidupnya, dari kelahiran yang ajaib hingga pengangkatannya ke sisi Allah SWT.
Kelahiran yang Penuh Keajaiban
Kisah Nabi Isa dimulai dengan sebuah keajaiban besar: kelahiran tanpa seorang ayah. Ibunda beliau, Maryam (Maria), adalah seorang wanita salehah yang hidupnya dipersembahkan untuk beribadah di Bait Suci. Suatu hari, Malaikat Jibril datang kepadanya dan menyampaikan kabar gembira bahwa ia akan mengandung seorang putra yang mulia. Maryam terkejut dan bertanya bagaimana mungkin hal itu terjadi, karena ia belum pernah menikah. Malaikat Jibril menjawab bahwa itu adalah kehendak Allah SWT, dan tidak ada yang mustahil bagi-Nya.
Kelahiran Nabi Isa AS merupakan mukjizat yang menunjukkan kekuasaan Allah SWT. Dalam Al-Qur’an, kisah ini diceritakan secara rinci dalam Surah Maryam. Maryam melahirkan Isa di sebuah tempat yang sunyi, dan ia merasakan sakit yang luar biasa. Allah SWT kemudian memerintahkannya untuk menggoyangkan pohon kurma, dan buah kurma yang matang pun jatuh untuk menjadi makanannya. Allah SWT juga menciptakan sungai kecil di dekatnya agar Maryam dapat minum.
Kelahiran Nabi Isa AS disambut dengan berbagai reaksi. Beberapa orang mencemooh dan menuduh Maryam melakukan perbuatan yang tidak senonoh. Namun, Allah SWT membuktikan kesucian Maryam dengan memberikan kemampuan kepada Isa untuk berbicara saat masih bayi. Isa kecil membela ibunya dan menyatakan bahwa ia adalah seorang nabi yang diutus oleh Allah SWT.
Masa Kecil dan Remaja yang Penuh Hikmah
Masa kecil Nabi Isa AS diwarnai dengan berbagai mukjizat dan kejadian luar biasa. Ia tumbuh menjadi anak yang cerdas, saleh, dan penuh kasih sayang. Sejak kecil, ia sudah menunjukkan tanda-tanda kenabiannya. Ia sering berdiskusi dengan para ulama dan ahli kitab, dan ia selalu mampu memberikan jawaban yang bijaksana dan mendalam.
Dalam usia remaja, Nabi Isa AS mulai menunjukkan perhatian yang besar terhadap masalah-masalah sosial dan kemanusiaan. Ia sering membantu orang-orang miskin, menyembuhkan orang-orang sakit, dan menghibur orang-orang yang sedang bersedih. Ia juga sangat peduli terhadap keadilan dan kebenaran, dan ia tidak takut untuk mengkritik para penguasa yang zalim.
Misi Kenabian: Menyebarkan Cinta dan Kasih Sayang
Pada usia 30 tahun, Nabi Isa AS menerima wahyu dari Allah SWT dan diangkat menjadi seorang nabi. Ia memulai misinya untuk menyebarkan ajaran Allah SWT kepada Bani Israil. Ia menyerukan kepada mereka untuk bertobat dari dosa-dosa mereka, kembali kepada jalan yang benar, dan menyembah hanya kepada Allah SWT.
Ajaran Nabi Isa AS menekankan pentingnya cinta, kasih sayang, perdamaian, dan pengampunan. Ia mengajarkan kepada umatnya untuk saling mencintai, saling membantu, dan saling memaafkan. Ia juga mengajarkan kepada mereka untuk menjauhi segala bentuk kekerasan, kebencian, dan permusuhan.
Nabi Isa AS melakukan banyak mukjizat untuk membuktikan kebenaran kenabiannya. Ia menyembuhkan orang-orang buta, orang-orang lumpuh, dan orang-orang yang menderita penyakit kulit. Ia juga menghidupkan orang-orang mati dengan izin Allah SWT. Mukjizat-mukjizat ini membuat banyak orang percaya kepada Nabi Isa AS dan mengikuti ajarannya.
Tantangan dan Rintangan
Meskipun Nabi Isa AS memiliki banyak pengikut, ia juga menghadapi banyak tantangan dan rintangan dalam menjalankan misinya. Para pemimpin agama Yahudi merasa terancam oleh popularitas Nabi Isa AS dan ajaran-ajarannya yang berbeda dengan tradisi mereka. Mereka menuduh Nabi Isa AS sebagai seorang penyesat dan berusaha untuk membunuhnya.
Nabi Isa AS dan para pengikutnya seringkali mengalami persekusi dan diskriminasi. Mereka dianiaya, dipenjara, dan bahkan dibunuh. Namun, Nabi Isa AS tidak pernah menyerah dalam menyebarkan ajaran Allah SWT. Ia tetap sabar, tabah, dan penuh kasih sayang dalam menghadapi segala cobaan.
Pengangkatan ke Sisi Allah SWT
Kisah Nabi Isa AS mencapai puncaknya ketika ia diangkat ke sisi Allah SWT. Para pemimpin agama Yahudi berencana untuk menyalib Nabi Isa AS, tetapi Allah SWT menyelamatkannya. Allah SWT mengangkat Nabi Isa AS ke langit dan menggantikan wajahnya dengan orang lain yang mirip dengannya. Orang yang mirip dengan Nabi Isa AS itulah yang kemudian disalib oleh orang-orang Yahudi.
Dalam Al-Qur’an, Allah SWT menegaskan bahwa Nabi Isa AS tidak disalib dan tidak dibunuh. Allah SWT berfirman:
"Dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa." (QS. An-Nisa: 157)
Kedatangan Kembali di Akhir Zaman
Dalam ajaran Islam, diyakini bahwa Nabi Isa AS akan kembali ke dunia pada akhir zaman. Ia akan turun dari langit dan membantu Imam Mahdi dalam memerangi kezaliman dan menegakkan keadilan. Nabi Isa AS juga akan membuktikan bahwa ia adalah seorang hamba Allah SWT dan bukan Tuhan seperti yang diyakini oleh sebagian orang Kristen.
Kedatangan Nabi Isa AS di akhir zaman merupakan tanda dekatnya hari kiamat. Ia akan membawa kedamaian, keadilan, dan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia.
Pelajaran dari Kisah Nabi Isa AS
Kisah Nabi Isa AS mengandung banyak pelajaran berharga bagi kita semua. Di antaranya adalah:
- Kekuasaan Allah SWT tidak terbatas. Kelahiran Nabi Isa AS tanpa seorang ayah adalah bukti nyata bahwa Allah SWT mampu melakukan segala sesuatu.
- Pentingnya kesucian dan kesalehan. Maryam adalah contoh wanita salehah yang hidupnya dipersembahkan untuk beribadah kepada Allah SWT.
- Cinta dan kasih sayang adalah kunci kebahagiaan. Ajaran Nabi Isa AS menekankan pentingnya cinta, kasih sayang, perdamaian, dan pengampunan.
- Kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi cobaan. Nabi Isa AS menghadapi banyak tantangan dan rintangan dalam menjalankan misinya, tetapi ia tetap sabar, tabah, dan penuh kasih sayang.
- Keadilan dan kebenaran harus ditegakkan. Nabi Isa AS selalu membela keadilan dan kebenaran, dan ia tidak takut untuk mengkritik para penguasa yang zalim.
Kisah Nabi Isa AS adalah kisah tentang harapan, cinta, dan pengorbanan. Semoga kita semua dapat mengambil pelajaran dari kisah ini dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga artikel ini bermanfaat!