syabab.com – Setiap tahun, di tanggal 1 Muharram pada tahun Hijriah, seluruh umat muslin di seluruh belahan dunia merayakan pergantian tahun baru Islam. Tetapi belum banyak yang mengetahui tentang sejarah Tahun Baru Islam itu sendiri.
Sejarah Tahun Baru Islam
Kalender Islam atau Kalender Hijriah yang selama ini kita kenal ternyata baru ditetapkan setelah 17 tahun Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah. Penanggalan kalender Hijriah berbeda dengan kalender masehi yang umum kita gunakan sehari-hari, sebab kalender Hijriah ini berpatokan dengan orbit bulan pada bumi, berbeda dengan kalender masehi yang berpatokan terhadap pergerakan matahari. Hal itu yang menyebabkan perbedaan jumlah hari antara kalender Hijriah dan Kalender Masehi.
Setelah selesainya era pemerintahan Khalifah Abu Bakar kurang lebih dua tahun dan digantikan oleh Umar bin Khattab yang menjadi Khalifah bagi umat Islam. Era kepemimpinan Umar banyak melakukan penyempurnaan dan perbaikan dalam sistem sosial, sistem keuangan, penggunaan zakat untuk pembangunan, dan juga sistem penanggalan Islam yang jelas.
Sebelum ada penanggalan Hijirah, umat Islam pada masa lampau terbiasa memberi tanda sebuah tahun melalui sebuah peristiwa yang terjadi. Seperti peristiwa pasukan Abrahah yang mengendarai Gajah untuk menyerang Ka’bah, maka tahun itu disebut tahun Gajah. Kultur umat Islam menandai tahun atau waktu melalui sebuah peristiwa, menjadikan masyarakat Arab saat itu tidak mempunyai sistem kalender atau penanggalan yang baik dan jelas.
Pada tahun ketiga masa kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab, Abu Musa Al-Asy’ari , yang merupakan salah satu petugas pemerintahan di kota Basrah menyampaikan keluhan mengenai sistem penanggalan yang saat itu masih tidak jelas. Karena hal ini menyulitkan dalam urusan pencatatan administrasi, penetapan waktu atau kapan tepatnya seseorang diharuskan melakukan sebuah agenda. Kondisi tersebut yang menjadi permulaan lahirnya sejarah penanggalan Hijriah.
Umar bin Khattab selaku Khalifah akhirnya mengadakan musyawarah atau syuro bersama para petinggi pemerintahan era itu mengenai bagaimana mereka mendapatkan sebuah sistem penanggalan. Pada musyawarah itu ada beberapa usulan atau opsi yang dimunculkan. Beberapa mengusulkan penetapan awal tahun dimulai saat Nabi Muhammad SAW lahir, beberapa juga menyampaikan awal tahun dimulai ketika Nabi Muhammad untuk pertama kalinya menerima wahyu.
Hasil musyawarah saat itu memutuskan waktu terjadinya peristiwa Hijrahnya Nabi Muhammad dan umat Muslim dari Mekkah menuju ke Madinah sebagai tahun pertama kalender Hijriah. Karena peristiwa Hijrah dirasa sebagai peristiwa atau momentum yang besar bagi umat Nabi Muhammad. Umat Muslim berpindah dari Mekah ke Madinah karena merasakan sulitnya menjalani kehidupan di Mekkah pada masa itu, dan berpindah ke tempat mereka akan berkembang jadi lebih baik yaitu Madinah.
Bulan Muharram dipilih menjadi bulan awal yang menandakan pergantian tahun pada kalender Hijriah. Penetapan bulan Muharram sebagai bulan pertama Tahun Hijirah ditentukan sendiri oleh Umar bin Khattab, dan di rekomendasikan juga juga oleh Utsman Bin Affan. Peristiwa Hijrah umat muslim dari Mekkah menuju Madinah terjadi pada bulan Rabiul Awal yang bertepatan pada tahun 622 Masehi, akan tetapi niat untuk melaksanakan hijrah telah dilakukah pada bulan Muharram.
Adapun urutan nama 12 bulan dalam Kalender Hijriyah tersebut, yakni:
– Muharram
– Shafar
– Rabi Ul Awwal
– Rabi’ul Akhir
– Jumadil Awwal
– Jumadil Akhir
– Rajab
– Sya’ban
– Ramadhan
– Syawal
– Dzulqa’dah
– Dzulhijjah.
Baca Juga : Hutang Konsumtif dan Hutang Produktif: Mana yang Paling Baik
Peristiwa Penting Yang Terjadi Di Bulan Muharram
Sebagai penanda bulan pertama dalam kalender Hijriah, bulan Muharaam memiliki berbagai peristiwa dan riwayat penting, dari mulai zaman Nabi Adam AS sampai zaman Nabi Muhammad SAW.
Peristiwa pertama yang tercatat terjadi pada bulan Muharam adalah bertobatnya Nabi Adam AS kepada Allah SWT atas dosa-dosanya selama diturunkan ke muka bumi. Tidak hanya itu, kisah Nabi Ibrahim yang mempunyai kekebalan saat menerima siksaan dari raja Namrud juga terjadi pada bulan Muharrram. Pada waktu itu Nabi Ibrahim dibakar hidup-hidup oleh raja Namrud, akan tetapi Allah memberikan Mukjizat, sehingga Nabi Ibrahim dapat terhindar dari panasnya kobaran api.
Kisah Nabi Musa AS yang menyelamatkan kaum Bani Israil dar kejaran Fir’aun juga terjadi pada bulan Muharram. Pada kejadian itu, Nabi Musa AS diberikan Mukjizat oleh Allah SWT mampu membelah laut merah untuk menyelamatkan umatnya dari kejaran Fir’aun.
Sampai pada zaman Nabi Muhamad SAW, bulan Muharam menjadi penanda penting bagi seluruh umat muslim dan juga perkembangan sejarah Islam. Pada waktu itu, Nabi Muhammad dan umat muslim melakukan Hijrah dari Mekah menuju ke Madinah. Peristiwa ini bertepatan pada tahun 622 Masehi. Peristiwa Hijrah membawa dampak kebaikan dan berkah terhadap umat Islam dan kemanusiaan hingga saat ini. Hijrah memiliki arti atau makna berpindah, dari keadaan yang sulit menuju ke keadaan yang lebih baik, dari pribadi yang melakukan / memiliki banyak dosa menjadi pribadi yang taubat kepada Allah SWT.